Aku selalu berpikir cinta itu mudah dipahami, tapi ternyata aku salah. Sejak aku mengenal Ian tiga bulan lalu, aku jadi berfikir cinta itu terlalu rumit untuk dimengerti. Ian adalah sesuatu yang seharusnya tak pernah ada. Ian adalah cinta terlarang, karena dia, aku jadi seperti ini.
Aku selalu bertanya dalam hati, mengapa Ian hadir disaat yang tak tepat? Mengapa dia datang saat hubunganku dengan Mario baik-baik saja ? Tak bisa dipungkiri, aku jatuh cinta lagi. Ian mampu menembus hatiku yang telah terisi cinta Mario. Tak pernah terpikirkan sebelumnya, karena sejak aku bersama Mario. Aku selalu yakin kalau aku tidak akan mencintai orang lain. Tapi ternyata aku salah, kini Ian ada di antara aku dan dia.
Masih teringat jelas, saat pertama aku dipertemukan dengan Ian. Dia tersenyum padaku, dan senyum itu yang membuatku tak bisa menahan segala rasa yang ada. Aku memang mencintai Ian, sejak pertama aku mengenal dia. “Tapi ada Mario saat ini, dan aku tak bisa menepikan dia dari hatiku. Aku memang mencintai keduanya, aku tak bisa memilih salah satu dari mereka.” Batinku membisik.
Mungkin ini akan menjadi dosa terindah dalam hidupku. Ian tahu hubunganku dengan Mario, tapi Mario tidak pernah tahu apa yang kulakukan di belakangnya dengan Ian. Ada banyak hal yang sudah kulalui bersama Mario, dan aku juga ingin melakukannya bersama Ian.
Waktu berjalan begitu cepat, dan hari-hariku masih penuh dengan misteri. Aku menyembunyikan banyak hal pada Mario, terutama tentang hubunganku bersama Ian. Aku sangat menikmati ini, aku merasa bahagia saat bersama Mario. Akupun merasa nyaman saat aku bersama Ian...
Malam itu, di bawah taburan bintang, aku duduk berdua dengan Ian. Dinginnya angin malam yang menusuk tulang sumsum, menemani kita saat itu. Ada keteduhan yang kurasakan saat Ian merengkuh tubuhku. Dia memelukku sangat erat, dan dia mengungkapkan semua perasaannya kepadaku. Bahkan dia berjanji untuk merebutku dari Mario, karena dia ingin memilikiku seutuhnya.
Apa yang telah kulakukan memang tak adil, buat Mario ataupun Ian. Tapi keadaan terus memaksaku untuk tetap melakukan ini. Aku selalu bilang pada Ian, kalau aku tidak bisa mencintai dia sepenuhnya. Tapi Ian gak peduli, dia tetap ingin mempertahankan hubungan ini, meski tanpa kejelasan.
Ian menatapku dalam-dalam, ku lihat ada cinta yang tulus di matanya. Malam semakin larut, tapi aku enggan beranjak dari tempat itu. Ian menggenggam erat tanganku, dan mataku terpejam saat bibirnya menyentuh bibirku. Ciuman itu membuat malam yang dingin, terasa sangat hangat ! Tak terfikirkan sedikitpun olehku, andai saja Mario tahu apa yang terjadi. Aku akui, kalau aku memang salah, tapi Ian selalu bisa membuat kesalahan itu terasa benar.
Di tengah-tengah hubungan gelapku bersama Ian, aku masih tetap menjalani kisah cintaku dengan Mario. Semua terlihat baik-baik saja, bahkan tak ada kecurigaan dari Mario tentang itu. Sampai saat ini aku masih mencintai Mario seperti saat pertama kita membuka kisah. Aku gak ingin Mario tahu tentang Ian, meski aku sempat ingin mengungkapkan yang sebenarnya. Aku terlalu takut Mario akan meninggalkanku kalau tahu aku bermain api. Cinta segitiga ini membuatku sangat berdilema. Sudah setahun lebih aku menjalin kasih dengan Mario, tapi baru kali ini aku mendua...
Padahal bukan cuma Ian yang mencoba untuk mengambil hatiku. Sebelumnya sudah ada Dhika, Satria, Bima, dan juga Aldo. Tapi mereka sama sekali gak bisa menarik perhatianku. Lain dengan Ian, dia mampu menjeratku hanya dalam sekejap. Mario memang masih terindah di hatiku. Tapi Ian adalah cinta sebenarnya.
Ingin ku akhiri kisah segitiga ini, tapi aku tak bisa bila tanpa mereka. Aku akan merasa rapuh bila kehilangan keduanya. Kisah ini akan kupertahankan selama aku mampu dan ketika aku harus memilih salah satu di antaranya, aku akan memilih untuk mati...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar